Milad ke-105 Muhammadiyah Tanah Datar, Santri Muallimin Lintau 3 Bahasa





Peringatan Milad Muhammadiyah 105 PDM Tanah Datar di Tjg Bonai, Lintau (18/2/2018). Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Dr. H. Shofwan Karim Elhussein, MA di dampingi Bendahara Drs. H. Abdul Rahman S Chan dan Wakil Ketua Majelis Dikdasman Drs. H.Zainal Akil, M.Pd, menyatakan tahun 2018 adalah tahun pendidikan Muhammadiyah Sumbar.




Bantyak tantangan dunia pendidikan Muhammadiyah. Di antaranya beberapa guru negeri yang ditarik pemerintah dari sekolah Muhammadiyah dengan alasan Satminkal di sekolah negeri dan jam tugas mengajar yang masih banyak diperlukan untuk sekolah negeri. 


Keadan itu harus diantisipasi Muhammadiyah dengan memperbanyak guru sendiri. Ini salah satu di antara beberapa masalah  yang menjadi hal pokok di samping meningkatkan mutu sekolah. Namun begitu, masih banyak juga sekolah-sekolah Muhammadiyah yang mendapat bantuan guru negeri dari Pemerintah atas atas kebijakan pemerintah setempat dan sekarang menjadi urusan Pemprov kembali seperti sebelumnya dulu.





Dengan demikan maka memerlukan lobi baru lagi ke tingkat provinsi. Beberapa di antaranya sudah diatasi. Namun melihat kepada arah angin, Muhammadiyah tidak bisa hanya mengandalkan bantuan itu. Kemandirian mesti segera menjadi kenyataan. Apalagi menurut Zainal Akil yang juga Ketua PGRI Sumbar itu, guru-guru negeri kelahiran 1950-an banyak yang pensiun sementara pengangkatan guru oleh pemerintah sedang moratorium alias belum ada. 

Semua institusi pendidikan di bawah payung Muhammadiyah direview atau dikaji ulang. Mulai dari Tk Aisyiyah, sekolah Muhammadiyah semua tingkatan sampai ke Akper dan UMSB. Baik secara kuantitas lebih-lebih kualitas.

Tumpah ruah di Masjid Tjg Bonai itu  sekitar lima ratus warga Muhammadiyah dari ranting, cabang dan daerah semua unsur Aisyiyah, NA, Pemuda, IMM, IPM, Pimpinan dan Kepala AUM, serta  Kepala Sekolah-sekolah.
Hadir pula mewakili Pemkab, anggota DPRD TD, Camat, Forpimca, Wali Nagari, Ulama, Ninik Mamak, Pemuka Masyarakat dan KAN serta unsur lainnya.

Acara dipandu oleh santri Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Mualimin Muhammadiyah Lintau dalam Bahasa Arab, Inggris dan Indonesia.

Santri-santri diteras Masjid merupakan grup koor yg menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya,  Mars Muhammadiyah Sang Surya dan Mars Aisyiyah.


Ketua PWM memuji sekolah Tsanawiyah dan Aliah Muhammadiyah di Mualllimin ini yang mulai bangkit lagi.  Di Madarasah inu, dulunya selama 2 tahun pada 1950-an Ketua PP Muhammadiyah (1998-2005) Buya Prof AS Maarif pernah nyantri di sini.

Pada bagian lain, Ketua PDM Tanah Datar Drs. H. Yuliasman mengatakan bahwa Muhammadiyah Tanah  Datar sedang bangkit. Baru saja pada 7 Februari 18 lalu, di komplek pendidikan Muhammadiyah Batu Sangkar dilantik Kepala Sekolah SMA yang baru yang dihadiri Ketua, Sekretaris  PWM dan Majelis Dikdasmen.

 Pada waktu itu juga dilantik pimpinan Nasyiatul Aisyiyah yang baru dan juga Korp Muballigh Muhammadiyah. Beberapa waktu lalu di Batu Sangkar sudah dilakukan training Muballigh, Khatib dan Imam Kerjasama dengan  Majelis Tabligh PWM Sumbar dan Asian Muslim Charity Foundation (AMCF) yang diikuti 50 orang Muballigh se PDM Tanah Datar.

Yuliasman berharap agenda PWM untuk daerah diperbanyak dilaksanakan di Tanah Datar  karena dengan itu dapat terus menggelorakan  semangat dan motivasi Muhammadiyah di daerah ini untuk bergerak lebih maju lagi. Setelah dulu April 2016 pelantikan PWM. PWA dan PWPM dengan undangan yang hadir 3500 orang bersama Buya Prof. AS Maarif, Ketua Umum PPM Dr Haedar dan Ketua Umum PPA Dr. Noorjanah.

Turut hadir waktu itu Ketua PP Prof. Yunahar Ilyas, Gubernur Sumbar Prof. Irwan Paryitno, Keteua DPRD Sumbar, Ir. Hendra Irwan Rahim, MM dan tokoh nasional dan Ranah Minang lainnya, maka diharapkan untuk Milad ke 106 Tingkat Wilayah nanti diadakan di Batu Sangkar pada akhir 2018 atau awal 2019. Kami akan adakan Pekan Milad dengan berbagai kegiatan dan diakhiri dengan agenda Puncak Peringatan Milad, katanya.

Agenda yg dibuka dengan pembacaan Kalam Ilahi, ditutup dg salat Zuhur berjamaah di lantai dua dengan makan siang bajamba bersama di lantai dasar Masjid. Kemudian diskusi singkat masalah internal persyarikatan. (SK)



Diskusi singkat tentang persyarikatan setelah acara resmi Milad PDM. Di ataranya poliklinik yang perlu ditingkatkan fungsinya dan bagaimana dapat menjadi mitra BPJS serta ada sekolah yang kurang guru. (Foto: Dok)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shofwan Karim, Obituari Buya Mirdas Ilyas (3): Satu Rumah-Posko Bersama

Sejarah Tahlilan